Di tengah gaya hidup yang serba cepat dan instan, banyak anak muda merasa sehat-sehat saja karena masih aktif, kuat begadang, dan jarang sakit. Tapi, tren medis bicara lain. Angka kasus diabetes tipe 2 justru meningkat drastis di usia muda. Banyak yang baru sadar saat sudah mulai muncul gejala, atau lebih parahnya, setelah divonis harus minum obat seumur hidup.
Ini bukan lagi penyakit orang tua. Saat ini, penyebab diabetes di usia muda sudah sangat beragam, dan sebagian besar justru datang dari kebiasaan harian yang kelihatannya normal-normal saja.
Diabetes Bukan Lagi Penyakit Usia Lanjut
Dulu, diabetes tipe 2 biasanya muncul di usia 40 tahun ke atas. Tapi sekarang, anak muda usia 20-an bahkan remaja pun mulai banyak yang mengalaminya. Penyebabnya bukan hanya karena faktor keturunan, tapi lebih banyak karena gaya hidup yang makin tidak sehat.
Kurangnya kesadaran soal pentingnya makan bergizi, kebiasaan duduk terlalu lama, dan minum manis tiap hari jadi kombinasi yang diam-diam menyerang sistem metabolisme tubuh. Dan semua itu bisa mengarah pada kondisi yang disebut resistensi insulin, akar utama dari diabetes tipe 2.
Penyebab Diabetes di Usia Muda
Berikut adalah beberapa penyebab diabetes di usia muda yang sering tidak disadari tapi sebenarnya sangat umum terjadi dalam kehidupan sehari-hari:
1. Konsumsi Gula Berlebihan
Boba, kopi susu, teh tarik, minuman kaleng, sampai camilan manis — jadi bagian dari keseharian banyak anak muda. Padahal, kandungan gulanya bisa jauh melebihi batas wajar konsumsi harian. Gula berlebih secara terus-menerus bisa membuat tubuh kewalahan dalam mengatur kadar gula darah.
2. Gaya Hidup Minim Gerak
Banyak aktivitas yang kini bisa dilakukan hanya dengan duduk: kerja depan laptop, pesan makanan lewat aplikasi, hiburan lewat HP. Kurangnya aktivitas fisik bikin metabolisme melambat dan sensitivitas tubuh terhadap insulin menurun.
3. Pola Tidur Berantakan
Begadang hampir jadi kebiasaan anak muda, entah karena kerja, belajar, atau scroll media sosial sampai dini hari. Padahal, kurang tidur bisa meningkatkan hormon stres (kortisol) dan mengganggu keseimbangan gula darah.
4. Stres Tinggi
Deadline kerja, tugas kuliah, tekanan sosial, semua itu bisa bikin stres. Masalahnya, stres yang tidak dikelola dengan baik bisa mengacaukan hormon dalam tubuh, termasuk yang mengatur gula darah.
Berat Badan Berlebih
Kelebihan berat badan, terutama di area perut, sangat berhubungan dengan meningkatnya risiko resistensi insulin. Bahkan meskipun kamu merasa sehat-sehat saja, lemak perut berlebih bisa jadi tanda tubuh sedang kesulitan mengatur gula darah.
Riwayat Keluarga
Memang ada faktor genetik dalam diabetes. Kalau orang tua atau saudara kandung punya riwayat diabetes, kamu berisiko lebih tinggi. Tapi tetap, gaya hidup sehat bisa jadi penentu utama apakah risiko itu akan muncul atau tidak.
Apa Tandanya?
Sebagian anak muda tidak sadar bahwa tubuhnya sedang memberi sinyal. Ini beberapa gejala awal diabetes yang patut diwaspadai:
- Sering haus dan sering buang air kecil
- Berat badan turun tanpa sebab jelas
- Mudah lelah, padahal tidak banyak aktivitas
- Pandangan sering kabur
- Luka sulit sembuh
- Mudah lapar meski baru makan
- Sering kesemutan di kaki dan tangan
Gejala-gejala ini sering muncul perlahan dan dianggap hal biasa. Padahal kalau ditangani sejak awal, diabetes bisa dicegah berkembang menjadi lebih serius.
Harus Mulai dari Mana?
Langkah pertama untuk mencegah penyebab diabetes di usia muda adalah dengan mengubah gaya hidup. Nggak harus langsung ekstrem, cukup dengan beberapa kebiasaan kecil tapi konsisten:
- Ganti minuman manis dengan air putih atau teh tawar
- Coba jalan kaki 20–30 menit sehari
- Tidur lebih teratur, usahakan minimal 7 jam
- Kurangi makanan cepat saji, perbanyak sayur dan buah
- Lakukan cek gula darah secara berkala, terutama jika ada riwayat keluarga
Ingat, pencegahan itu lebih murah dan jauh lebih ringan dibanding pengobatan jangka panjang.
Kesimpulan
Penyebab diabetes di usia muda saat ini sebagian besar berasal dari gaya hidup yang serba instan, minim gerak, dan penuh tekanan. Meski kamu merasa masih muda dan kuat, bukan berarti kamu kebal dari penyakit ini.
Dengan mengenali risikonya sejak dini, kamu bisa lebih sadar dan mulai melakukan perubahan. Nggak harus langsung sempurna, tapi cukup mulai dari satu kebiasaan kecil hari ini. Tubuh kamu akan berterima kasih nanti.